Thursday, June 7, 2012

Jodoh Itu Rahsia Allah


Apabila dua orang telah digariskan untuk dapat hidup bersama... 
maka...
sejauh apapun mereka...
sebanyak apapun rintangan yang menghalangi...
sebesar apapun beda diantara mereka...
sekuat apapun usaha mereka untuk menghindarkannya...
meski mereka tidak pernah komunikasi sebelumnya...
meski mereka sama sekali tidak pernah membayangkan sebelumnya bahkan tidak pernah saling bertegur sapa...

PASTI tetap saja mereka akan bersatu....
Seakan ada magnet yang menarik mereka...
akan ada hal yang datang untuk menyatukan mereka berdua akan ada suatu kejadian yang membuat mereka saling mendekat dan akhirnya bersatu...

Namun...
Apabila dua orang telah ditetapkan untuk tidak berjodoh...
maka...
Sebesar apapun usaha mereka untuk saling mendekat...
Sekeras apapun upaya orang disekitar mereka untuk menyatukannya...
Sekuat apapun perasaan yang ada diantara mereka berdua...
Sebanyak apapun komunikasi diantara mereka sebelumnya...

PASTI akan ada hal yang membuat mereka akhirnya saling menjauh ,ada hal yang membuat mereka saling merasa tidak cocok, ada hal yang membuat mereka saling menyadari bahwa memang bukan dia yang terbaik, ada kejadian yang menghalangi mereka untuk bersatu...bahkan kalau mereka diikat sekalipun pasti akan terlerai ikatan itu..

Namun...yang perlu kita ingat adalah...
Yakinlah dengan segala Ketentuan yg diberikan oleh Allah ,apa yg telah digariskan,yg telah ditulis oleh Allah dalam Kitab_Nya..
Adalah yg TERBAIK untuk kita kerana Dia lah yang Maha Tahu apa yang TERBAIK buat kita...sementara kita hanya mengetahui sedikit dan itupun hanya berdasarkan pada persangkaan kita...

Maka itu,
Jika kita tidak mendapatkan suatu hal yang kita inginkan...
itu bukan berarti bahwa kita tidak pantas untuk mendapatkannya....namun justru bererti kita pantas mendapatkan yang lebih baik lagi...
meskipun saat ini...mata manusia kita tidak memahaminya...
meskipun saat itu...perasaan kita memandangnya dengan sebelah mata...meskipun saat itu...otak kita melihatnya sebagai sesuatu yang buruk....

Tidak...jangan terburu-buru mengatakan bahwa engkau telah diberikan sesuatu yang buruk....
bahwa engkau tidak pantas....
karena kelak...engkau akan menyadarinya...bahwa apa yang telah hilang darimu....
bahwa apa yang tidak engkau dapatkan....bukanlah yang terbaik untukmu...
bukanlah yang pantas untukmu...bukanlah sesuatu yang baik untukmu....

Perbanyakkanlah bekalmu dan doamu...
Yakinlah.. Allah akan memilihkan yg Terbaik buatmu
dan menggantikan kehilangan itu dengan yang lebih baik lagi banding yg hilang menurut pilihan_Nya....
Aamiin.........




Wednesday, June 6, 2012

Selamat Tinggal



Berat rasanya bagi Zara untuk membuat keputusan kali ini. Keputusan yang bakal merubah rutin hidupnya. Dia menarik nafas dalam-dalam sebelum tangannya menekan butang 'send'.


" Salam. Awak, ni mungkin yang terakhir. Jaga diri, jaga hati dan jaga iman. Solat jangan tinggal. Study elok-elok . InsyaAllah one day, you will be a great muslim doctor. Sorry for everything. May hapiness will always be yours".

Zara membaca balik SMS yang dikirim kepada Ahmad. Agak berdebar menanti reply dari si dia.

Twiit twiit. Tandanya ada SMS diterima. Dari Ahmad!

Perlahan-lahan Zara membaca SMS.

" Terima kasih atas segalanya. Doa, nasihat Zara bagi selama ni. Saya faham situasi. All the best Zara."

Berderai air mata Zara selepas mendapat SMS dari Ahmad. Sebab dia tahu, selepas ni keadaan mereka bukan seperti dahulu lagi. Tiada lagi SMS antara mereka. Tiada lagi tanya khabar. Tiada lagi tanya pasal pelajaran. Tiada lagi. Nothing!


Hari itu sepanjang hari Zara menangis di bawah selimut. Berjam-jam lamanya. Dari petang sampai lah ke malam. Memang bengkak habis mata disebabkan terlalu banyak menangis. Dah macam mata panda pun ada juga. Zara tak ceritakan kepada teman serumahnya sebab dia tahu mereka tak kan faham keadaan yang dia hadapi. Terasa sangat lemah, Zara menghantar SMS kepada naqibahnya, kak Fifi. Zara pernah ceritakan kemelut yang dia hadapi pada naqibahnya sebelum ni. Kak Fifi banyak membantu Zara selama Zara menjadi anak usrahnya. Kak Fifi juga yang menasihati Zara supaya menghentikan semua ni.

" Salam akak. Saya dah cakap kat dia. Ni kali terakhir kami contact each other. Dia faham. Tapi, kenapa saya tak boleh stop menangis? Am I doing the right thing akak?"

" Zara..Menangis tu perlu untuk suatu pengorbanan.. Menangislah banyak-banyak.. Awak dah berkorban untuk Allah. Yes, you're are doing the right thing. Yes, sebab awak muslimah solehah. Jangan berpaling lagi Zara. Awak mesti cekal. Allah dan Rasul sentiasa ada ".

Memang Zara sedih bila dia harus membuat keputusan seperti ini. Tapi dia mesti. Memang dia sangat sedih tapi dalam masa yang sama dia rasa lega. Sebab dia berusaha meninggalkan satu dosa. Dia tahu apa yang telah dia lakukan itu salah. BerSMS dengan lelaki bukan mahram tanpa urusan yang penting! Dia tidak menjaga ikhtilat seperti yang sepatutnya. Lebih-lebih lagi dia membawa imej wanita bertudung labuh. Dia juga tidak mahu mencemarkan imej akhowat lain yang juga bertudung labuh dengan perbuatannya itu. Kerana nila setitik, rosak susu sebelanga.

Tapi, yang paling penting. Zara mahu berhenti berSMS dengan Ahmad sebab dia takutkan Allah. Dia nak berhenti bukan kerana kak Fifi yang suruh tapi sebab Allah! Zara mahukan redha Allah. Sebab Zara tahu Allah tak redha dengan apa yang dia sedang buat. Tanpa redha Allah, apalah makna hidup. Memang Allah izinkan Zara berSMS dengan Ahmad. Tapi Allah izin tak semestinya Allah redha! Lagipun, redha Allah perlu dicari bukan sekadar dinanti. Moga ini menjadi satu cara untuk Zara peroleh redha Allah.

Zara juga takut seandainya hidayah Allah tidak lagi hadir dalam hidupnya. Dan dia terus tenggelam dalam dosa yang dia buat. Sebab dia tahu, dalam Islam tiada couple sebelum berkahwin. Setiap kali berSMS dengan Ahmad, pasti perasaannya menjadi tidak keruan. Dia rasa bersalah dengan Allah. Lebih-lebih lagi bila dia mengingatkan firman Allah:

" Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk".
(Al-Isra': 32)

Memang mereka tidak bercouple. Tapi teliti ayat ini dengan jelas, iaitu Allah menggunakan kalimah 'walaa taqrobuu' (jangan hampiri) dan bukannya kalimah 'walaa ta'maluu' (jangan melakukan). Ini menunjukkan, walaupun kita hanya mendekati zina, ia sudah pun HARAM!

Daripada Abu Hurairah r.a., dari Nabi S.A.W. sabdanya:

"Nasib anak Adam mengenai zina telah ditetapkan. Tidak mustahil dia pernah melakukannya. Dua mata, zinanya memandang. Dua telinga, zinanya mendengar. Lidah, zinanya berkata. Tangan, zinanya memukul. Kaki, zinanya melangkah. Hati, zinanya ingin dan rindu, sedangkan faraj (kemaluan) hanya mengikuti atau tidak mengikuti."

Memang matanya, telinganya tidak berzina sebab jarak jauh yang memisahkan mereka. Lagipun tiada calling-calling. Cuma sekadar SMS. Tapi hatinya sentiasa berzina. Zara sentiasa teringatkan Ahmad.Tidak pernah sehari pun hari Zara berlalu tanpa teringatkan Ahmad.

Sebab itu Zara nekad kali ni. Biarlah dia menderita sekejap. Err.. mungkin lama juga. Tapi demi redha Allah, dia akan istiqamah. Memang mujahadah itu pahit kerna syurga itu manis. Syurga tu mahal sangat. Dan perjalanan menuju ke sana memang tidak mudah.


" Moga setiap air mata yang gugur disebabkan kesakitan ini demi menggapai redhaMu menjadi saksiku di akhirat sana."

" Bye Ahmad. Memang saya nak sangat awak yang jadi imam saya suatu hari nanti. Saya nak awak yang jadi bapa kepada anak-anak saya nanti. Semoga Allah izinkan. But for now, saya serahkan awak kepada Allah. Andainya memang ada jodoh antara kita, InsyaAllah kita akan dipertemukan kembali dan akan disatukan. Moga kita dipertemukan dalam keadaan yang diredhai.Tapi, andainya bukan awak yang tercipta untuk saya. Saya redha. Sungguh, Allah is the best planner kan?".

" Ahmad, semoga dirimu di sana juga terus istiqamah."




Notakaki: Kata orang putus cinta tu sakit,, tapi lagi sakit bila cinta dalam diam tanpa orang tu mengetahuinya.. betul ke???